MEDAN | MISIPERS.COM
Dua hari telah berlalu aksi Demonstrasi yang dilakukan DPC KWRI Siantar Simalungun Bersama Masyarakat telah melakukan aksi didepan Polda Sumatera Utara padahari Kamis, 16 Maret 2023 di tanggapi Sekretaris BKAG Sumatera Utara Pdt. Benjamin Sinaga S.Th
Pdt. Benjamin Sinaga dimintai awak media tanggapannya terkait aksi yang telah usai dilakukan Kamis lalu di poldasu mengenai THM, Benjamin meminta dengan tegas kepada Kapoldasu agar dengan sigap dan tegas menindak oknum polisi yang diduga telah menerima setoran dari pengusaha THM yang di duga menjual Sabu di dalam khususnya di Kota Pematang Siantar, dan umumnya di seluruh Sumatera Utara karena hal itu merusak generasi bangsa, bagaimana kita bisa maju disisi lain para pengajar anak bangsa telah mendisiknya untuk memiliki pribadi menghindari narkoba, justru disisi lain ada oknum Polisi yang diduga menerima uang setoran dari pengusaha THM, contohnya THM Ferrari sarang narkoba yang telah Memakan korban pemilik media online, mau dibawa kemana bangsa ini pungkas Sekjen BKAG Sumatera Utara itu kepada awak media, Sabtu, 18/03/2023.
Sekedar untuk mengingatkan bahwa Aksi yang dilakukan di depan Poldasu Kamis lalu dilakukan puluhan orang, sedangkan pimpinan aksi menyampaikan aspirasinya dengan terlebih dahulu mengulangi perkataan Presiden Joko Widodo ‘Perang Melawan Narkoba’ yang diucapkan tahun 2015 lalu, karena hal itu hanya isapan jempol belaka oleh karena itulah KWRI Siantar-Simalungun menyampaikan aspirasinya karena Narkoba jenis Sabu bagaikan jualan kacang goreng di kota julukan Toleransi tersebut diduga di edarkan oknum pengusaha THM.
Aksi demo Dewan Pengurus Cabang Komite Wartawan Reformasi Indonesia (DPC-KWRI) Kota Pematang Siantar – Kabupaten Simalungun Bersama dengan Masyarakat, meminta Kapoldasu Panca Simanjuntak:
1. Mencopot Kapolres AKBP Fernando Kasat Narkoba Kota Pematang Siantar, diduga kuat mendapat setoran Pengusaha THM sehingga merasa nyaman dalam menjalankan usahanya, dengan alasan PERTAMA Presiden Joko Widodo menyatakan perang melawan Narkoba karena merusak karakter, fisik dan Kesehatan manusia dan dalam jangka Panjang, bisa mengganggu daya saing kemajuan bangsa, hal itu di sampaikan Presiden Joko Widodo di Istana Predisen di Hari Peringatan Narkoba Internasional (HANI) Jumat, 26 Juni 2015 13:05 Wib (Sumber:ANTARA News) hampir 8 Tahun lamanya pernyataan itu, hanya isapan jempol belaka alias dianggap gagal membina institusi Polri sebagai tombak utama dalam pengamanan di dalam Negeri yang atas pelanggaran-pelanggaran hukum yang menyangkut masadepan bangsa dimana sesuai pernyataan Presiden Joko Widodo yang KEDUA di tanggal 26 Juni 2016 juga mengatakan perang melawan narkoba (Sumber Setneg) dimana pengguna narkoba mencapai 5,1 Juta Orang apalagi saat ini angka itu mungkin fantastis bertambah, dimana para pengedar Narkoba disiantar saat ini mengkawatirkan generasi penerus, khususnya di Kota Siantar saat ini bebas mengedarkan Narkoba.
2. Menutup secara Permanen THM-THM yang kuat dugaan menjual Barang Haram Tersebut, contohnya THM Ferrari Jelas-Jelas telah Memakan Korban.
Di akhir, aksi DPC KWRI Siantar- Simalungun diterima pihak Poldasu di ruang SPKT bersama satuan Narkoba dengan tegas Ketua DPC KWRI Siantar-Simalungun Jannes Boang Manalu agar aspirasi yang telah disampaikan ditindak lanjuti, jika tidak akan menggelar aksi yang lebih besar lagi agar menutup THM-THM yang terlibat menjual Narkoba, di akhir pertemuan tersebut ditutup dengan photo bersama.(Red)
Discussion about this post