Lintongnihuta: -Pantur Banjarnahor diskusi dengan masyarakat Lintongnihuta. Setelah mengadakan reses dibeberapa kecamatan di Humbahas baru-baru ini, Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara ini menyempatkan diri bertemu dan menyapa warga di Gambo Ganjang Desa Siharjulu Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbanghasundutan (Selasa 29/3) sore.
Banyak aspirasi warga yang didengarkan langsung oleh wakil rakyat yang dikenal dengan jorgan “Marpadot” itu disana. Masyarakat yang berpenghasilan selain bertani di desa dimaksud, dikenal pula sebagai penghasil susu kerbau yang ditekuni warga sebagai andalan penghasil kehidupan sehari hari, dan tuak (minuman khas batak) dari pohon aren yang ternyata ada juga disana ditekuni warga setempat.
Pak Adven Sihombing bersama isterinya boru Nainggolan menjelaskan kalau pekerjaan yang ditekuninya selama ini sebagai peternak kerbau, dengan mereka memeras susu kerbau tersebut menjadi olahan makanan yang dikenal sebagai “Dali Horbo” (Bahasa-Batak) yaitu olahan susu kerbau yang dimasak menjadi kemasan untuk menu makanan tergantung pesanan pelanggan.
“Kami menekuni ini sudah lama, dan bahkan sampai kesini pembelinya datang langsung,bahkan dari luar daerah seperti dari Jakarta sudah datang langsung kemari membelinya, kadang kami antar langsung ke bandara Silangit” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Pak Chandra Pakpahan. Ia menekuni kegiatan memeras susu kerbau sambil bertani seperti warga lainnya, dan berharap kedepan bisa memiliki lebih banyak kerbau yang akan dipeliharanya.
“Kami bahkan pernah mendapat pelanggan dari Malaysia, untuk membeli susu kerbau kami ini. Kalau saya berharap kedepan bisa memiliki lebih banyak kerbau, karena kerbau yang saat ini saya pelihara bukan semua kerbau saya. Dan secara ekonomis peternakan kerbau ini sangat menjanjikan” Ujarnya.
Hal ini pun dibenarkan Kepala Desa setempat. Lamparis Lumbantoruan Kepala Desa yang baru dilantik beberapa bulan lalu itu, memaparkan kalau warganya sudah sejak dahulu Gambo Ganjang dikenal sebagai penghasil susu kerbau, dan berharap kedepan kegiatan warganya itu akan dikembangkan guna meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Selain pengembangan susu kerbau ini Pak Dewan, kami juga sangat berharap solusi pertanian di desa kami ini dengan pengerukan tambok(berupa embung) yang ada disini. Satu titik tambok ini sebenarnya bisa mengairi beberapa Desa di dua kecamatan (Paranginan dan Lintongnihuta) dan dengan solusi ini sangat besar dampaknya khususnya warga desa kami” pintanya.
Menanggapi hal ini, Pantur Banjarnahor menjelaskan kalau masukan tersebut menjadi catatan baginya untuk diupayakan realisasinya termasuk dalam pengembangam managemen susu kerbau dan pengembangan tambok siharjulu.
Pantur menjelakan, dalam managemen pengelolaan hingga pendampingan pengembangan susu kerbau itu banyak solusi yang bisa dilakukan dalam pengelolaanya.
“Keluhan dan masukan Bapak/Ibu sekalian akan saya tampung, dan saya secara langsung nanti di bulan 6 (enam) akan menjadwalkan reses kemari, berbicara peternakan banyak hal yang harus kita bahas mulai dari ternaknya, pakan dan pengelolaan hingga penjadi pemanfaatan kompos kotorannya dan hingga manfaat yang bisa menjadi pengelolaan susu kerbanya. Sebagai hasil tindak lanjut pertemuan kita yang sederhana ini saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi B nantinya kita akan ajukan program ini bersama perwakilan masyarakat yang nanti kita ikutkan dari sini ke Medan sebagai perwakilan semoga ada solusinya” ujarnya.
Pantur menambahkan, saat ini lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah saatnya optimal dalam pengelolaanya. Bahkan lewat management yang jelas oleh BUMDes sangat besar dapaknya untuk mendorong perekonomiam warga, apalagi saat ini era ekonomi digital segala sesuatu produk dikembangkan pemasarannya lewat jejaring sosial (internet) lewat media seperti facebook. Dengan pengenalan ini, Pantur berpendapat sangat besar dampaknya hingga dikenal diseluruh Dunia program atau produk yang dipasarkan.
“Pak Kades, tolong BUMDes nya lebih aktif. Bahkanmenurut pendapat saya ketika dilibatkan nantinya melalui desa pengelolaanya tentu nilai jual dan perekonomian masyarakat itu lebi cepat berkembang, semisal kalau BUMDes pengelolanya artinya dibeli langsung dari petani kita maka otomatis mereka sudah lebih gampang, dan gak salah juga lewat pemasaran pengenalan kepada pemerintah kabupaten kita nanti kalau ada acara tertentu atau tamu dari luar daerah coba ditawarkan kesana menjadi menu andalan kita dari sini, itulah salah satu contoh kreatif dan aktif dalam pengelolaannya, nanti kita cari dulu semisal ada gerai di bandara nah kita coba disana pamerkan produk kita pasti akan lebih dikenal oleh kalangan luas, solusi inilah yang akan kita cari kedepan untuk mendukung pengembangan produk lokal kita” tandasnya.
Sembari berbincang santai dengan puluhan masyarakat di gambo ganjang, sebelumnya. Pantur diajak warga melihat langsung pengelolaan pohon aren milik warga binaan Janpiter Lumbantoruan dan disuguhi cicipi nira yang sudah dikelola menjadi Tuak (minuman) dari pohon aren.
(Abed)
Discussion about this post