Kota Pematangsiantar | TIPIKOR.net
Sebanyak 43 sekolah jenjang pendidikan SMA dan SMK di Kota Pematangsiantar mulai laksakan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin 20 September 2021.
“Kami sudah berkoordinasi semalam dengan Satuan Gugus tugas Covid-19,”ucap Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang berada di Pematangsiantar, James Andohar Siahaan melalui Kasi SMA dan PK Drs. Hamonangan Aruan Senin,(20/9/2021).
Dia menjelaskan, kegiatan ini di lakukan seperti diinstruksikan Presiden Jokowi yang menyebutkan, agar membuka kembali pembelajaran tatap muka PTM untuk kabupaten atau kota Level 3 dan 2 ketika berkunjung ke Sumatera Utara beberapa hari yang lalu.
Disamping itu, sejumlah persiapan teknis pelaksanaan hingga fasilitas penunjang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 sudah disiapkan di sekolah masing-masing sesuai dengan standart operasional pemerintah (SOP) turunan dari SKB 4 menteri dan Ingub nomor 188.54/39/INST/2021.
“Namun, tidak semua sekolah melakukan PTM terbatas hari ini. Ada 35 sekolah SMA dan SMK dari 78 Sekolah yang tidak mengikuti PTM terbatas hari ini,”terang Aruan.
Dia juga menuturkan, alasan sekolah tersebut tidak melakukan PTM terbatas dikarenakan pihak sekolah ingin melihat perkembangan situasi dan kondisi yakni masih adanya pemberlakuan PPKM.
Satu sisi, tambah Aruan, beberapa peserta didik sekolah tersebut berasal dari luar daerah. Pelaksanaan PTM saat ini dinilai sangat singkat waktunya. Pasalnya, selama pandemi sejumlah aktivitas dibatasi, termasuk salah satunya dalam aspek pendidikan, di mana sekolah dibatasi waktu pembelajaran di sekolah.
“Istilahnya ” Wait and See”, pihak sekolah memantau dulu serta menginformasikan pada orang tua murid. Bisa dikatakan, PTM terbatas saat ini hanya seperti simulasi saja. Untuk membiasakan diri anak-anak kembali ke sekolah,”sebutnya.
Salah satu sekolah yang melakukan PTM terbatas adalah SMA Taman Siswa. Menurut Kepala Sekolahnya, bahwasanya seluruh orang tua murid mendukung upaya PTM terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Proses PTM mengacu pada surat keputusan bersama empat menteri yang pernah diluncurkan sebelumnya. Selain itu, seluruh guru juga sudah melakukan vaksinasi Covid-19 hingga tahap kedua,”tutur Arif S. Nasution.
Dia juga menjelaskan, demi menjaga protokol kesehatan dengan ketat dalam melaksanakan PTM terbatas tersebut, pihaknya mengubah jadwal waktu masuk para siswa-siswi Taman Siswa.
“Sekolah Taman Siswa ini berada di daerah tempat yang lumayan ramai aktivitasnya. Itu makanya, kami mengubah jam masuk para siswa yakni dimulai pukul 09:00 wib,” Kata Arif.
Namun demikian, tambahnya, mekanisme PTM terbatas ini tetap mengacu pada instruktur gubernur dan SKB 4 menteri, Jadi, jumlah jam pelajaran diatur sebanyak dua kali seminggu dan dua jam per hari dengan durasi 60 menit. Kepala Sekolah, guru dan tata usaha harus sudah divaksin lengkap. Setiap rombongan belajar (kelas) maksimal diikuti 50 persen siswa dengan prinsip belajar secara bertahap.Red
Discussion about this post