Simalungun-Misipers.com Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Nagori (Kepala Desa) di Kabupaten Simalungun tidak lama lagi akan digelar. Pemilihan kepala desa yang akan dilakukan secara serentak di 248 desa tersebut rawan aksi politik kotor.
Dimana cara kotor itu tidak hanya merusak tatanan demokrasi tapi juga bisa memicu perpecahan ditengah-tengah masyarakat .
Seperti yang terjadi di Nagori Tanjung Maraja Kecamatan Jawa Maraja , dimana diduga salah satu calon kepala desa melalui tim suksesnya berupaya menjatuhkan citra Petahana dengan membagikan ratusan surat kabar secara gratis kepada masyarakat yang dimana surat tersebut memberitakan tentang Petahana .
Sesuai Informasi yang diterima dari salah seorang warga Tanjung Maraja kepada awak media ini membenarkan bahwa salah seorang tim sukses ada membagi-bagikan terbitan salah satu surat kabar yang memberitakan Petahana.
“Iya lae tadi pagi Rabu (16/02/2023) tim sukses salah satu calon pangulu (kepala desa) ada membagikan koran sama masyarakat disini, setelah kami baca ternyata ada berita buruk terkait mantan kepala desa disini, ujar warga yang tidak ingin namanya disebut.
Selanjutnya warga tersebut sangat menyesalkan tindakan tim sukses salah calon tersebut, karena menurutnya itu cara yang sangat kotor dan keji untuk mencari simpatik masyarakat dimana yang diberitakan media cetak tersebut belum tentu benar dilakukan petahana.
Yang rendahnya aku rasa pendukung calonnya itu makanya dibuat seperti itu , kenapa sewaktu Pilpanag diributinya kenapa ga dari dulu , ujarnya .
Sementara itu pendamping desa Tanjung Maraja Alisadar Sinaga kepada media ini sangat menyesalkan terkait pemberitaan surat kabar tersebut , apalagi langsung dibagi-bagikan kepada masyarakat oleh oknum tim sukses salah satu calon kepala desa
“Sangat kita kesalkan hal ini terjadi Lae , tadi pagi aku terkejut di beritahu sama warga kalau ada salah seorang Tim sukses membagi bagikan surat kabar secara gratis , ujarnya.
Setelah ku lihat surat kabar tersebut ternyata dihalaman utama memberitakan kalau petahana diisukan menerima bantuan dari Pemerintah. Padahal setahu saya Pangulu (kepala desa) tidak mungkin ada melakukan hal tersebut dan bisa di buktikan kalau berita itu tidak benar.
Lanjutnya salah satu masyarakat yg berinisial R Manalu mengatakan kalau isu itu sengaja diciptakan untuk menjatuhkan nama baik Petahana ditengah tengah masyarakat , apalagi saat ini Nagori (Desa) Tanjung Maraja ikut melaksanakan pemilihan serentak kepala desa di Kabupaten Simalungun.
Gimana mau jadi seorang pemimpin kalau masyarakat sendiripun mau di provokatorinnya , berjuanglah mencari simpatik dengan baik biarkan masyarakat yang menilai dan memilih siapa yang layak memimpin di Nagori ini.
Jadi kita duga kejadian ini atas permintaan khusus dari salah satu calon untuk menjatuhkan petahana.
Silahkan masyarakat membandingkan pekerjaan Pangulu sebelumnya dengan pekerjaaan Marasi Manik selama menjabat sebagai kepala desa.
Ayo berbicara data , jangan melakukan fitnah. Seorang calon pemimpin tidak baik melakukan cara-cara kotor seperti itu.
RED/team
Discussion about this post