Kabupaten Simalungun I TIPIKOR.NET
Untuk mendapatkan perawatan lebih intensif, Amora Purba (6) korban kebakaran warga Huta Sipinggan, Nagori Tigabolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, akhirnya dibawa ke RS Adam Malik Medan, Minggu (13/2/2022) sekira pukul 10.00 WIB.
Demikian keterangan Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak melalui pesan Whatsappnya saat ditanyai awak media Tipikor.Net.
“Demi kemanusiaan, untuk mendapat perawatan lebih intensif, Pasien Amora Purba dirujuk ke RS Adam Malik Medan, tadi pagi Pukul 10.00 WIB, dan Pasien sudah diterima pihak RS Adam Malik, tadi siang,”ucap Edwin Tony Simanjuntak.
Saat ditanyai lebih lanjut, Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun itu menerangkan, pihaknya terlebih dahulu kordinasi kepada pihak RS Adam Malik Medan terkait dokter spesialis agar pasien Amora lebih mendapat perawatan yang lebih intensif.
“Kita sebelumnya sudah kordinasi dengan pihak RS Adam Malik Medan, bahwa disana ada dokter spesialis bedah plastik, demi kemanusiaan kita rujuk langsung pasien kesana, supaya mendapat perawatan yang lebih intensif,”sebutnya.
Informasi dihimpun dari orangtua pasien yaitu Sahat Taruli Tua Purba (40) dan Juliana br Pandiangan (39) bahwa luka bakar dibagian leher pasien Amora Purba sampai saat ini masih berair, sehingga tampak daging warna putih, dikwatirkan akan mengganggu pernafasan pasien.
“Dibagian kulit lehernya, masih berair akibat luka bakar itu, sudah dibuat obat tapi masih tetap berair, sedangkan bagian kulit wajah, tangan dan kaki sudah mulai mengering. Kata dokter tadi, Amora butuh beberapa kantung darah,”kata Sahat Taruli Purba melalui telepon selulernya.
Sebelumnya, Pasien Amora Purba terbakar setelah temannya menyiramkan minyak bensin kearah api, tetapi minyak bensin itu mengenai tubuh Amora sehingga Api menyambar tubuh Amora hingga sekujur tubuhnya dilalap Api, Minggu (31/1/2022) sekira Pukul 20.00 WIB.
Dengan sigap, kedua orangtuanya, membawa Amora Purba ke RS Tiara Kota Pematangsiatar, disana membayar jutaan rupiah dalam waktu hitungan jam, lalu dirujuk ke RS Bina Kasih Medan, disana orangtua korban membayar puluhan juta rupiah dalam waktu satu malam.
Karena keterbatasan ekonomi, Ayah Amora menyarankan supaya Amora dikasih infus saja dan obat oles luka bakar. Besok paginya Ayah Amora berupaya meminjam uang puluhan juta lebih untuk biaya perobatan Amora (biaya kamar 1 malam, biaya infus dan perban) dan memutuskan pulang kerumah agar Amora diobati dirumah saja.
Padahal melihat kondisi tubuh Amora, Amora harus dioperasi, akan tetapi karena keterbatasan ekonomi, terpaksa Amora dirawat dirumah, sembari orangtuanya berupaya mencari biaya operasi dan butuh uluran tangan para Dermawan.
Selama 2 minggu dirumah, Amora hanya diolesi berupa minyak ketubuh Amora yang mengalami luka bakar, sehingga tidak efektif untuk penyembuhan Amora.
Pantauan dilokasi saat itu, kondisi kesehatan Amora cukup memprihatinkan, jika tidak segera ditangani/dioperasi, mungkin saja terjadi hal yang tidak diinginkan. (Ary)
Discussion about this post