Kabupaten Simalungun | TIPIKOR.net
Demi tercapainya pemangkasan Keramba Jaring Apung (KJA) ,yakni dari Agustus-Desember 10 Persen , Forum koordinasi Pimpinan Kecamatan menggelar rapat di Balai Bolon Tanah Lapang, kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun.
Ketua Zona yang telah dihunjuk yakni Kepala Lingkungan (Kapling) 2 sampai 9 membacakan hasil pemangkasan sebanyak 760 Petak KJA
Melalui Sariambah Saragih mewakili Setiap Zona mengaku tidak digaji dalam hal Pemangkasan. Dia juga mengaku ingin mundur dalam hal Pemangkasan.
” Sebenarnya kami ingin mundur. Karena kami tidak digaji dalam hal Pemangkasan ini!,” Kata Sariambah setelah membacakan Laporan pertanggung jawaban pemangkasan KJA.
Dalam rapat tersebut juga dihadirkan Kadis Ketahanan Pangan (Hanpang) dan Kadis BLH kabupaten Simalungun, Pardomuan Sijabat dan Mislaini Saragih
Selain itu , Staf Khusus Bupati Simalungun, Albert Sinaga juga hadir dilokasi serta memberikan penjelasan terkait kelanjutan dari perintah bupati , yakni 20 persen untuk 2021 ini.
“Terimakasih untuk warga Haranggaol yang sudah kooperatif dalam hal pemangkasan tahap pertama. Seperti kata pak bupati kita , Beliau pernah berada di Haranggaol. Ditanya dari lubuk hati yang paling dalam, beliau sebenarnya tidak mau kalo KJA di Haranggaol dipangkas. Karena salah satu yang membentuk kehidupan beliau yakni daerah Haranggaol,” kata Albert menjelaskan, Jumat 8 Oktober 2021.
Masih kata Albert menjelaskan, Pemerintah pusat menetapkan Danau Toba super prioritas
” Danau Toba , termasuk Haranggaol sudah ditetapkan sebagai Parawisata dan bahkan super Prioritas. Atas dasar itu , pemkab berinisiatif memangkas KJA dua puluh persen untuk tahun ini. Dan sekitar 700 petak(Lobang) KJA yang akan disisakan untuk Haranggaol,” Beber Albert
Kemudian, moderator Rikson Saragih melanjutkan sesi tanya jawab dari petani kepada pemerintah dan Assosiasi Dearma Haranggaol.
Dari konsep pemangkasan, tahap , serta kendala kendala yang dialami petani terkhusus tim Fasilitator Pemangkasan dalam hal ini Ketua Zona.
Hingga sampai pada kesepakatan petani dan Pengusaha Keramba Jaring Apung untuk melanjutkan pemangkasan 10 persen sampai Desember nanti.
Saat dikonfirmasi Kadis Ketahanan Pangan, Pardomuan saat diwawancarai terlihat enggan dan menjauhi wartawan saat dimintai keterangan.
Dia juga buang badan dan mengatur wartawan untuk mengkonfirmasi Kepala Dinas lingkungan hidup Simalungun.
” Apa , tadikan sudah dijelaskan pak,” kata Pardomuan.
Sementara, Kadis Lingkungan Hidup, Misliani Saragih saat di konfirmasi terkait nantinya Benefit untuk masyarakat jika berhasil pemangkasan mengatakan Jika KJA di hapus di Haranggaol, Kualitas air akan pulih.
” Kualitas air itu akan berangsur-angsur pulih. tentunya kalo sudah(kembali seperti dahulu kala), orang wisata kembali datang,” kata Misliani.
Jurnalis kemudian mempertanyakan sesuai riset Badan lingkungan Hidup, yang menjelaskan bahwa pencemaran Danau Toba terbanyak yakni dari pemukiman warga disekitar Danau Toba , Misliani malah menjawab warga agar tidak membuang sampah ke danau Toba.
Hadir,Kasatpol PP Simalungun, Camat Haranggaol, Lurah dan Ketua Assosiasi Dearma, Pieter Damanik, Sekretaris, Sopan Haloho dan Bendahara Hotmariana Haloho.
Untuk informasi, sebelumnya Pihak Pemerintah Melalui ketua Zona(Kapling) bersama satpol PP telah melakukan pemangkasan Keramba sebanyak 760 Petak KJA pada awal Januari sampai Agustus kemarin. Kemudian dilanjutkan 10 persen lagi sampai Desember mendatang.(SGS/83)
Discussion about this post