Siantar-Sumut | Misipers.com Pemukulan yang berlebihan oknum guru terhadap siswanya sudah kerap sekali terjadi yang membuat dunia pendidikan kita semakin jelek tata cara mengajarnya di area sekolah yang dilakukan dengan sengaja ataupun tanpa disengaja.
Hal seperti inipun terjadi di kota Siantar dimana pemukulan terhadap seorang siswa oleh oknum guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Cinta Rakyat Dua (CR 2) Jalan Padang Sambo, Kelurahan Sihopat Suhu Kecamatan Siantar Timur kota Siantar propinsi Sumatra Utara (SUMUT).
Pengumuman ini terjadi pada Selasa (03/05/2023) sesaat jam mata pelajaran les terakhir hendak pulang sekolah. Oknum guru yang melakukan pemukulan adalah seorang guru yang mengajar mata pelajaran Olahraga yang kerap disebut pak Lumban Raja.
“Pak guru Penjas (Pendidikan dan jasmani) yang memukul aku, pak Lumban Raja (oknum guru) bapak itu ” ungkap (MP) siswa yang duduk di kelas IX S Cinta Rakyat Dua (CR 2) yang menjadi korban pemukulan yang didampingi ayahnya JMP, Kamis (04/05/2023) siang hari saat ditemui awak media dikediamannya.
Dijelaskannya, oknum guru tersebut bukan hanya sekali dipukul oleh oknum guru tersebut, namun berulang kali pukulan dengan Rotan yang dilayangkan ke bagian badan, kaki, hingga terakhir pukulan oknum guru tersebut mendarat bagian kepala siswa ini (MP).
Walaupun siswa (MP) sudah mengatakan permintaan maaf atas ucapan dan kelalaiannya mengucapkan kata kotor yang sudah di akuinya, namun tetap saja oknum guru (Lumban Raja) tersebut masih saja memukul siswanya ini ( MP).
“lebih kurang delapan kali dipukul di bagian badan kaki ku dan terakhir di kepala ku pake rotan ama bapak itu, padahal uda minta maaf aku, karna ku ucapkan cakap kotor memang salah ku”, cetusnya (MP red).
Kejadian ini terjadi pada saat MP mendapat jadwal petugas kebersihan kelas seusai sepulang sekolah, saat itu oknum guru tersebut sedang melintas dan mendengar MP mengucapkan kata kotor dan terjadilh pemukulan tersebut.
Hal ini sudah dilaporkan keluarga MP kepihak kepolisian dan pada saat ini sudah di tahap proses penyidikan oleh pihak polresta kota Siantar.
Sementara itu, penjelasan dari Kepala sekolah SMP Cinta Rakyat dua (CR2) Pematangsiantar, Josrademaker mengatakan peristiwa terjadi dikarenakan adanya keluar omongan kotor dari anak didiknya.
Namun Josrademaker tidak memperbolehkan untuk menghadirkan oknum guru olahraga tersebut untuk memaparkan secara langsung di depan awak media, hal ini karena pihak sekolah dan guru tersebut mengupayakan untuk berdamai secara kekeluargaan dengan keluarga siswa (MP), dimana proses dari kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian Polresta Siantar.
Adapun kasus ini masih berlanjut di Polresta Siantar unit PPA dan masih dalam proses pemeriksaan Para saksi.
Kapolresta Siantar AKBP Fernando secara langsung membenarkan laporan ini dalam keterangannya saat ditemui awak media.
“Kasus pemukulan siswa oleh oknum guru ini masih dalam proses penyidikan oleh pihak kita, kemudian kita Masih mengupayakan untuk perdamaian secara kekeluargaan”, ucap Fernando saat di temui di Mako polres Siantar, pada Jumat (19/05/2023).
Namun dikatakan beliau, itu semua tergantung pada pihak keluarga siswa yang menjadi korban pemukulan oknum guru tersebut, apabila tidak ingin berdamai, ya kita akan teruskan kasusnya.
“Kalau pihak keluarga korban setuju, kalau enggak setuju untuk berdamai ya proses akan tetap berlanjut dan berjalan sesuai hukum yang berlaku ” tukas nya Kapolres.
Laporan : BS
Discussion about this post