Simalungun | TIPIKOR.net
Jembatan Darurat Tanah Jawa Menjadi Agro Bisnis Masyarakat bertahun-tahun lamanya kiranya uang yang dikumpulkan di audit selama ini dan jembatan tampak kian melengkun akibat di lintasi mobil yang melebihi Tonase.
Saat Awak Media Tipikor.net melintasi jembatan darurat menuju Tanah Jawa pada hari Senin, tanggal 23/8/2021 sekira pukul 14.00 Wib dengan tujuan investigasi, atas laporan Masyarakat, tentang Jembatan Darurat yang dibangun oleh Pemerintah, guna mengganti jembatan putus yang berada di Simpang Pondok 8, agar dapat di lalui pengguna jalan yang menuju Tanah Jawa walau dibatasi dengan muatan Ton kendaraan, dimana bangunan jembatan darurat itu adalah pengganti sementara jembatan yang putus akibat bencana alam benerapa Tahun lalu.
Berdasarkan Hasil peninjau tipikor.net diketahui kekuatan atau daya angkut jembatan tersebut sekira 5 ton, namun terlihat mobil Truck lewat, yang di ijinkan penjaga jembatan dengan bermuatan Kelapa sawit, yang diperhitungkan awak Media melebihi batas muatan ditentukan yang melintasi jembatan tersebut.
Awak media juga melihat bahwa jembatan darurat tersebut sudah semakin melengkung atau menurun dari dasar pembangunan semula.
Adapun kendraan bermuatan Kelapa Sawit yang melalui jembatan tersebut diperkirakan mencapai puluhan ton, dilewatkan dengan membayar uang ke orang yang menjaga lokasi jembatan dengan cara menyodorkan baskom tempat uang yang di kumpulkan dari masyarakat yang menggunakan roda dua dan juga kendraan roda empat lainya.
Awak Media menghubungi beberapa kali ketua grup masyarakat pengumpul uang dari pengguna jalan roda dua dan empat yang melalui jembatan Darurat tersebut bernama July alias Sary, namun tidak mau mengangkat, walau nada panggil ber bunyi menunjukkan panggilan masuk, dengan tujuan awak media supaya hal yang terjadi itu jangan terulang kembali, karna dapat mempercepat rusaknya jembatan Darurat, yang dibangun pemerintah untuk penghubung Jalan Siantar-Tanah Jawa.
Berdasarkan keterangan salah satu masyarakat yang tidak mau menyebutkan namanya, yang mengumpulkan uang di jembatan Darurat tersebut menerangkan bahwa ke Juli Azhari lah uang yang dikumpulkan SIANG dan MALAM selama Dua Tahun lebih sejak jembatan Siantar-Tanah Jawa putus.
Awak media, juga menghubungi Camat Tanah Jawa melalui Selulernya, juga tidak mengangkat guna melarang aktivitas masyarakat yang membahayakan nyawa pengguna jalan tersebut.
Awak media berharap kepada bapak KAPOLSEK Tanah Jawa dan bapak DANRAMIL Kecamatan Tanah Jawa untuk bertindak tegas kepada oknum terkait, masyarakat yang ikut serta dalam rangka, penagihan dan pembebasa kepada berkenderaan yang melintasi jembatan darurat tersebut yang melebihi tonase, demi kenyamanan Jembatan menunggu adanya, pembangunan kembali dari Pemerintah sebelum memakan korban.JS
Discussion about this post