Kabupaten Simalungun I TIPIKOR.NET
Beredarnya berita miring di media sosial (Medsos) atas kepergian Kepala Puskesmas (Kapus) Simpang Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, dr Saswati MKM ke kota Padang dinilai tidak akurat dan tidak sesuai fakta.
Demikian keterangan diutarakan Kapus Simpang Bah Jambi, Kecamatan Gunung Malela, dr Saswati, saat diwawancarai awak media ini diruang kerjanya, Rabu (2/3/2022) sekira pukul 14.00 WIB.
dr Saswati menerangkan bahwa ia diminta oleh Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Simalungun pendampingan dari tenaga medis, kegiatan Study Banding I (Pertama) IPEMI Simalungun ke Kota Padang, Bukit Tinggi, Sumatera Utara, Kamis-Minggu/ 24-27 Februari 2022.
“Saya berani ikut ke Kota Padang, karena ada surat permohonan IPEMI kepada Bupati Simalungun,Cq Kadis Kesehatan memohon kesediaan saya sebagai tim medis IPEMI Simalungun mengikuti kegiatan tersebut,”ujarnya.
Atas surat IPEMI tersebut, lanjut dr Saswati, Kadis Kesehatan Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak mengeluarkan Surat Perintah Tugas (SPT) nomor : 0541/206/5.1.3/2022 kepadanya untuk ikut berangkat mengikuti Study Banding Ke Kota Padang.
“Saya ke Kota Padang, bukan jalan-jalan, tapi mendampingi Pengurus IPEMI study banding ke Kota Padang, saya ada Surat Perintah Tugas (SPT) dari atasan saya, Kadis Kesehatan Simalungun, jadi jangan mengarang, berita itu tidak akurat dan tidak dapat dipercaya,”ujarnya.
Lanjut dr Saswati menjelaskan bahwa ia tidak berbohong dan menjawab dengan jelas kepada awak media bahwa Bendahara BPJS, Lisbet N Sidabalok melayat ke Laguboti karena orangtua Sulastri Pangaribuan (staff Puskemas Bah Jambi) meninggal dunia.
Sesuai pertanyaan awak media sudah jelas dijawab, bahwa yang melayat itu bukan dr Saswati tetapi Bendahara BPJS sesuai yang ditanyakan awak media.
“Dia ingin menanyakan siapa Bendahara BPJS dan bagaimana penyalurannya” Pertanyaanya sudah jelas saya jawab,”lagi melayat pak ada keluarga dari pusk yang meninggal pak,”sebutnya sambil menunjukkan chatingannya dengan awak media tersebut.
Masih Saswati mengutarakan merasa lucu dan menilai tidak profesionalnya awak media tersebut terkait pemberitaan itu. “Bendahara BPJS itu adalah Bendahara Puskesmas, jadi sebenarnya yang ditanya dia adalah siapa Bendahara BPJS dan bagaimana Penyalurannya, tapi beritanya terbit aku dibilang jalan-jalan, lucu kan,”imbuhnya dengan wajah bingung.
Saat ditanyai lebih lanjut, dr Saswati merasa keberatan karena berita yang beredar telah mencoreng nama baiknya. “Ya saya sangat keberatan, saya dibilang jalan-jalan, saya dibilang berbohong, itu tidak benar, itu sudah mencoreng nama baik saya,”tandasnya. (Ary)
Discussion about this post