Kabupaten Simalungun I TIPIKOR.NET
Respon cepat dari Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak langsung memerintahkan pihak Puskesmas Sarimatondang untuk membawa bocah kelas I SD, Amora Rodimarito Purba (6) ke RS Tuan Rondahaim batu 20, Panombeian Panei untuk mendapat perawatan intensif.
Bahkan hitungan menit, Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun langsung datang besuk korban Amora ke rumah sakit dan memberikan sedikit rasa turut prihatinnya kepada orangtua Amora.
Saat ditanyai terkait biaya perobatan Amora nantinya, Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak mengutarakan bahwa Dinas Kesehatan siap bertanggungjawab.
“Trimakasih informasinya laeku, Amora sudah kami bawa ke RS Tuan Rondahaim, tadi saya sudah besuk, sambil memberikan sedikit rasa turut prihatin. Mengenai Biaya Perobatannya, kami Dinkes bertanggungjawab,”jawabnya melalui pesan whatsapp.
Kedua orangtua Amora, Sahat Taruli Tua Purba (40) dan Juliana (39) warga Huta Sipinggan, Nagori Tigabolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun sambil meneteskan air mata rasa syukurnya mengucapkan banyak trimakasih kepada para Dermawan dan Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun.
“Kami sangat berterimakasih kepada bapak (Kadis Kesehatan), kami tak bisa terbalaskan semua kebaikan bapak yang membantu kami untuk kesembuhan anak kami Amora,”katanya sambil mengusap air matanya.
Sebelumnya kejadian terjadi dihalaman rumahnya, Minggu (31/1/2022) sekira pukul 20.00 WIB, tubuh Amora gosong dilalap api setelah temannya menyiramkan minyak bensin kearah api yang menyala, tetapi minyak mengenai tubuh Amora, api pun menyambar dan membakar tubuh Amora.
Mendengar jeritan kesakitan dan minta tolong, sontak ibu kandung Amora yang saat itu berada didapur rumah langsung bergegas cepat menuju halaman dan berusaha memadamkan api di tubuh Amora.
Ayah Amora pada saat itu berada diwarung kopi, setelah mendengar kabar, Ayah Amora secepatnya menuju lokasi dan mengambil daun pisang dan membalutkan ke tubuh Amora dan tanpa pikir panjang langsung membawa Amora ke RS Tiara Kota Pematangsiantar.
Akan tetapi, Pihak RS Tiara menyarankan agar Amora dirujuk ke RS Bina Kasih Medan.
pihak RS Bina Kasih Medan menyatakan bahwa Amora harus dioperasi dengan biaya puluhan juta rupiah.
Karena keterbatasan ekonomi, Ayah Amora menyarankan supaya Amora dikasih infus saja dan obat oles luka bakar. Besok paginya Ayah Amora berupaya meminjam uang Rp 10 juta untuk biaya perobatan Amora (biaya kamar 1 malam, biaya infus dan perban) dan memutuskan pulang kerumah agar Amora diobati dirumah saja.
Padahal melihat kondisi tubuh Amora, Amora harus dioperasi, akan tetapi karena keterbatasan ekonomi, terpaksa Amora dirawat dirumah, sembari orangtuanya berupaya mencari biaya operasi dan butuh uluran tangan para Dermawan.
Selama 2 minggu dirumah, Amora hanya diolesi berupa minyak ketubuh Amora yang mengalami kebakaran, sehingga tidak efektif untuk penyembuhan Amora.
Bahkan, dibagian leher Amora yang terbakar itu menjadi berair (menetes) sehingga mengganggu pernafasannya, dikwatirkan kulit yang meleleh mengenai tenggorokan.
Pantauan dilokasi, kondisi kesehatan Amora cukup memprihatinkan, jika tidak segera ditangani/dioperasi, mungkin saja terjadi hal yang tidak diinginkan.
Setelah dilaporkan ke Kadis Kesehatan Kabupaten Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak, hitungan menit, Amora langsung dibawa naik ambulance Pemkab Simalungun menuju RS Tuan Rondahaim untuk dirawat secara intensif. (Ary)
Discussion about this post